Ayah, Tahukah Kamu Kapan Anakmu Mimpi Basah Pertama Kali?
时间:2025-06-07 03:05:23 出处:时尚阅读(143)
Dunia merayakan Hari Ayahpada Selasa (18/6) kemarin. Hari ini diperingati untuk memberikan apresiasi sebesar-besarnya terhadap perjuangan dan kasih sayang seorang ayah.
Sayangnya, di tengah gema perayaan Hari Ayah, banyak anak justru tumbuh tanpa kehadiran ayah. Hadir di sini tak melulu menyoal kehadiran secara fisik, tapi juga emosional.
Absennya ayah secara emosional untuk anak kini dikenal dengan istilah fatherless. Dalam beberapa tahun terakhir, fenomena fatherlesstelah menjadi sorotan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
"Banyak para ayah yang ketika ditanya tidak tahu kapan anak lelakinya pertama kali mimpi basah," ujar Bendri dalam program tersebut. CNNIndonesia.comtelah meminta izin untuk mengutip keterangannya dalam video tersebut.
Keberadaan barrieratau batas membuat seorang anak enggan bercerita tentang pengalaman mimpi basahnya pada ayah. Di tengah abad digital seperti sekarang, bukan tak mungkin jika si anak akan mencari tahu sendiri dan berujung pada informasi yang salah kaprah.
"Ini jadi pintu masuk pihak lain yang merasa ini sebagai peluang. Dan anak, boleh jadi tidak punya keinginan untuk bercerita," ujar Bendri.
Sebagai seorang konselor, Bendri juga sempat menangani banyak anak-anak 'bermasalah'. Saat ia mencoba mencari akar masalahnya, hampir semua jawabannya sama: punya ayah tapi merasa yatim.
"Mereka bilang, fungsi bokap cuma dua. Pertama, memberi nafkah. Kedua, memberi izin menikah," ujar Bendri.
Ayah, lanjut Bendri, tak mampu melakukan perannya sebagai 'pagar' penjaga nilai.
![]() |
Dari segi agama Islam, ayah sendiri telah disimbolkan dalam sosok Nabi Yakub. Bendri mengatakan, dialog-dialog yang terjadi hanya berlangsung antara Nabi Yakub dan putranya, Nabi Yusuf.
"Allah memberi tahu bahwa betapa mulianya peran seorang ayah sampai disimbolkan pada seorang nabi yang dikesankan enggak ada kerjaan lain, hanya mengurus anaknya saja," ujar Bendri.
Budaya patriarki mau tak mau jadi salah satu penyebab utama fenomena fatherless. Konsep ini membangun pola di mana ayah hanya berperan sebagai pencari nafkah, sementara ibu punya peran besar dalam urusan domestik, termasuk di antaranya mengasuh anak.
Pemerhati anak sekaligus eks Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Rita Pranawati mengatakan, konstruksi gender yang terbentuk di Indonesia membuat seolah-olah ayah tak perlu tahu urusan domestik, termasuk soal anak.
"Semua urusan domestik dikerjakan oleh ibu," ujar Rita.
Lihat Juga :![]() |
Padahal, psikolog anak di Unit Anak dan Remaja Sajiva RSK Jiwa Dharmawangsa Mira Amir mengatakan, kehadiran ayah sangat penting bagi perkembangan kognitif anak.
"Peran ayah ini salah satunya dibutuhkan untuk mengembangkan kemampuan anak untuk menemukan problem solvingyang efektif, membantu anak untuk mendapatkan kematangan kognitif yang baik," ungkap Mira.
Absennya ayah dalam tumbuh kembang jelas akan berpengaruh buruk pada anak di masa depan.
CNNIndonesia.comakan mengulas berbagai hal terkait fenomena fatherlessyang belakangan ramai jadi sorotan dari beberapa sisi dalam fokus Ayahku Sayang, Ayahku 'Hilang'.
(asr/asr)上一篇: Sakit, Eks Mentan Syahrul Yasin Limpo Dibantarkan di RSPAD Gatot Subroto
下一篇: VIDEO: Perayaan Hari Tenun Nasional, Azerbaijan Diselimuti Karpet
猜你喜欢
- Mau Dilantik jadi Walikota, Rahmat Effendi Sudah Bikin Susah Warga Bekasi
- Masih Soal Kasus Setnov, Mahfud: Segera Dilimpahkan ke Pengadilan
- Timnas AMIN Tuding Pembelian Alutsista Bekas Lebih Mahal Dibanding Baru
- 5 Tips Diet ala Rasulullah, Salah Satunya Puasa Sunah
- Respons Kejagung Soal Ancaman Pengawal Airlangga Hartarto Tembak Wartawan Usai Pemeriksaan
- Waduh, Rekan Bisnis Pak Wagub Akui Lakukan Penipuan
- Dapat Dukungan Dari Tani dan Nelayan, TKN: Satu Tanda Alam Untuk Prabowo Memimpin Indonesia
- Tren Friendship Marriage di Jepang, Menikah Tanpa Harus Cinta
- Presiden Prabowo Beri Pesan ke Timnas, Jangan Minder Lawan Jepang!